Virtualisasi untuk Persyaratan IT yang Tumbuh Cepat

Server penyimpanan data

Kebutuhan aktual untuk virtualisasi pada dasarnya membutuhkan pemahaman sebelumnya dari tiga hal: Mengapa Virtualisasi? Apa itu Virtualisasi? Dan Kapan Melakukan Virtualisasi?

Evolusi teknologi virtualisasi tanggal kembali ke zaman komputer bingkai utama, di mana operator harus memanfaatkan sumber daya daya yang besar untuk menjalankan proses. Operasi Virtualisasi mengatasi masalah ini dengan memungkinkan sumber daya perangkat keras untuk menjalankan beberapa gambar sistem operasi menggunakan alat perangkat lunak tunggal, sehingga mengelola pemanfaatan daya dalam proses yang sedang berjalan.

Virtualisasi server adalah aspek kunci dari teknologi virtualisasi, di mana server utama divirtualisasi untuk membuat sistem tamu yang persis berfungsi sebagai sistem utama. Lapisan perangkat lunak yang disebut hypervisor mewujudkan ini dengan meniru perangkat keras yang mendasarinya. Di sini sistem operasi tamu menggunakan emulasi perangkat lunak dari perangkat keras yang mendasarinya, yaitu perangkat keras virtual dan bukan perangkat keras yang sebenarnya.

Kinerja sistem virtual tidak persis sama dengan kinerja sistem yang sebenarnya. Bahkan kemudian virtualisasi memegang peranan penting karena sebagian besar aplikasi dan sistem tamu mungkin tidak menuntut pemanfaatan penuh perangkat keras yang mendasarinya.

Dengan demikian, ketergantungan pada perangkat keras berkurang, memungkinkan fleksibilitas yang lebih besar dan isolasi proses dari sistem utama, kapan pun diperlukan. Di sinilah perusahaan yang bekerja pada banyak aplikasi pada berbagai platform dapat memiliki keuntungan meminimalkan penggunaan sumber daya ekstra.

Virtualisasi, yang awalnya terbatas pada sistem server, telah berevolusi selama bertahun-tahun agar sesuai untuk jaringan, desktop, data, dan aplikasi.

Sayap Virtualisasi:

Virtualisasi telah melebarkan sayapnya di enam bidang utama yang penting dalam industri TI:

Virtualisasi Jaringan: Ini mengurangi kompleksitas lintas jaringan dengan mengelompokkan sumber daya yang tersedia dalam jaringan, menghubungkannya dengan saluran independen yang dibentuk sebagai hasil dari pemisahan bandwidth yang tersedia. Saluran ini dapat ditautkan ke perangkat nanti, tergantung pada kebutuhan.

Virtualisasi Penyimpanan: Di sini, berbagai perangkat penyimpanan dikelompokkan menjadi satu unit penyimpanan tervirtualisasi tunggal yang besar, yang dikendalikan dari konsol tengah.

Virtualisasi Server: Ini melibatkan penyembunyian server sehingga membatasi pengguna server dari mengakses informasi kompleks server, seperti alamat fisik, antara lain, sementara juga memastikan berbagi sumber daya. Perangkat lunak yang digunakan untuk virtualisasi perangkat keras yang mendasarinya adalah 'hypervisor'

Virtualisasi Data: Di sini akses data yang lebih luas disediakan untuk memenuhi persyaratan bisnis, sambil mengabstraksikan informasi dasar yang sangat penting seperti lokasi penyimpanan, kinerja, dan format.

Virtualisasi Desktop: Di sini tujuan utamanya adalah untuk berbagi workstation. Alih-alih server, beban workstation dibagi melalui virtualisasi, atas nama akses desktop jarak jauh. Saat workstation bekerja di lingkungan server pusat data, keamanan dan portabilitas juga dipastikan.

Virtualisasi Aplikasi: Di ??sini aplikasi disarikan dari sistem operasi, dan dienkapsulasi. Bentuk aplikasi yang dienkapsulasi digunakan di seluruh platform tanpa harus bergantung pada sistem operasi setiap kali selama implementasi.

Secara keseluruhan, kebutuhan TI dan pengguna akhir yang tumbuh cepat didorong oleh kenaikan permintaan untuk otomatisasi memberikan dorongan yang dibutuhkan untuk pasar virtualisasi TI global.